Penguatan Pemahaman Agama dalam Menangkal Pemahaman Radikalisme, Ekstrimisme dan Jihadi Di Perguruan Tinggi

Mahasiswa dan akademisi kampus adalah target yang menguntungkan bagi mereka menyebarkan pandangan radikalisme, ekstremisme, jihad. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman sesuai dalam memahami agama secara keseluruhan. Pada tahun 2018 Menteri Riset, Teknologi Pendidikan Mohamad Nasir mencatat ada enam perguruan tinggi terpapar paham radikal antara lain Universitas Indonesia, Diponegoro, Airlangga, Brawijaya, Bandung, Pertanian Bogor, Tekonologi 10 November. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat diperlukan untuk menangkal jihad di tinggi. Kegiatan bertujuan membangun memantapkan keagamaan mahasiswa civitas akademika lingkungan IGM agar tidak terjebak keras. Dan hasil tulisan diharapkan dapat membawa perubahan menjunjung toleransi pluralisme. Metode digunakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menggunakan metode ceramah diskusi. Hasil dari kegiataan memberikan efek positif para sivitas bahwa hanya cukup dengan mengikuti (at-Taqlidiyah) tetapi juga harus membaca sejarah (at-Tarikhiyyah) tujuannya. (al-Maqasidiyah).